BKKBN Jatim bersama Tokoh Agama PWNU Rumuskan Point-point Strategi Siap Nikah

SURABAYA| Salah satu Upaya untuk meningkatkan kualitas keluarga ialah Pendewasaaan Usia Perkawinan. Untuk itu Kemendukbangga/BKKBN Perwakilan BKKBN Jawa Timur menginisiasi pertemuan Bahtsul Masail Pendewasaan Usia Perkawinan bersama Pakar dan Tokoh Agama PWNU pada Selasa (22/7/2025) di Kantor Kemendukbangga/BKKBN Perwakilan BKKBN Jawa Timur.

Pertemuan ini bertujuan untuk merumuskan strategi menurunkan angka pernikahan dini, meningkatkan usia kawin pertama Perempuan, serta Menyusun parameter ideal sebagai acuan remaja atau calon pengantin agar siap menjalani kehidupan rumah tangga.

Pada kesempatan itu, turut hadir Spesialis Kandungan dr. Rizki Pranadyan, Sp.OG, Subsp.Obgynsos Pakar Psikolog Prof.Dr. Nurul Hartini, S.Psi., M.Kes, Psikolog dan Pakar Demografi sekaligus Ketua Koalisi Kependudukan Indonesia Jawa Timur Dr. dr. Lutfi Agus Salim, S.KM., M.Si dan Ketua LBM PWNU Kyai Muhammad Hamim.

Urgensi pembahasan Pendewasaan Usia Perkawinan disampaikan oleh Dra. Maria Ernawati, M.M., dalam forum bahwa terdapat tren peningkatan kepala keluarga Perempuan dibawah usia 19 tahun.

Tidak sedikit di Jawa Timur jumlahnya menyentuh angka 3.400. Kondisi tersebut termasuk dalam kedaruratan, baik dari segi mental, ekonomi, dan kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian dan pendampingan pemerintah. Salah satunya melalui Upaya promotif dan preventif untuk mewujudkan perkawinan yang ideal dari berbagai aspek.

“Ditinjau dari usia, kenapa 21 untuk Perempuan dan 25 untuk laki-laki? Karena pada usia tersebut, rata-rata pria dan Wanita siap secara fisik mental untuk membangun keluarga,” kata Maria Ernawati.

Forum ini diharapkan menjadi Langkah strategis untuk mendorong Upaya promotif persiapan pernikahan yang matang bagi remaja untuk mencegah pernikahan dini.

Khususnya di pondok pesantren, para santri diharapkan mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang persiapan berkeluarga meliputi aspek fisik, mental, ekonomi, agama, Kesehatan dan wawasan kependudukan. Dan dapat ditindaklanjuti dengan adanya sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan melalui PWNU di salah satu Bakorwil. @red.

Baca Juga  Nobar Timnas di BKKBN Jatim menyasar isu keluarga dengan pendekatan populer.

Khususnya di pondok pesantren, para santri diharapkan mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang persiapan berkeluarga meliputi aspek fisik, mental, ekonomi, agama, Kesehatan dan wawasan kependudukan. Dan dapat ditindaklanjuti dengan adanya sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan melalui PWNU di salah satu Bakorwil. @red.