SURABAYA| Ratusan warga termasuk anggota komunitas Ultras Garuda Surabaya memadati lokasi nonton bareng (nobar) Timnas Indonesia vs China di halaman kantor Kemendukbangga/BKKBN Jawa Timur, di Jl. Airlangga 31-33 Surabaya, Kamis (5/6/2025).

Kegiatan nonton bareng ini sengaja digelar oleh Kemendukbangga/ BKKBN Jatim dengan tema Nobar Bareng Keluarga Nobar Bersama Ayah. Hal ini bertujuan untuk menguatkan peran ayah dalam keluarga.
Ini sebuah momen yang tak hanya penuh dengan semangat olahraga tapi juga sarat edukasi. Kolaborasi hiburan-edukasi ini menunjukkan inovasi BKKBN Jatim menyentuh isu keluarga melalui pendekatan populer.
Melalu program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), BKKBN Jatim ingin menyampaikan bahwa peran Ayah bukan hanya pencari nafkah, tapi figur utama dalam tumbuh kembang anak.
GATI adalah inisiatif kunci Kemendukbangga/BKKBN menciptakan Generasi Emas 2045. Program ini juga menekankan ayah bukan hanya pencari nafkah, tapi figur utama dalam tumbuh kembang anak. Fokusnya termasuk pencegahan stunting melalui kehadiran aktif ayah.
Kepala BKKBN Jatim, Dra. Maria Ernawati, M.M. mengutarakan informasi penting terkait peningkatan kualitas keluarga melalui program-program pendampingan oleh BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional).
“Kita ingin keluarga di Indonesia, khususnya di Jawa Timur dan lebih khusus lagi di Surabaya, menjadi keluarga yang sejahtera dan berkualitas. Untuk itu, BKKBN melakukan pendampingan dari bayi lahir hingga lansia,” jelas Maria dalam sambutannya sebelum kick off dimulai
Salah satu program unggulan yang disampaikan adalah Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI). Program ini menyoroti pentingnya peran ayah dalam pengasuhan anak, sebuah aspek yang selama ini masih minim partisipasi.
Maria menjelaskan bahwa, keikutsertaan ayah tidak perlu dalam bentuk waktu yang panjang, namun harus berkualitas.
“Cukup luangkan waktu di pagi sebelum anak berangkat sekolah atau malam sepulang sekolah. Yang penting hadir dan terlibat secara emosional dan perhatian,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Umum dan BMN BKKBN Jatim, Iwan Yulianto, menjelaskan alasan melibatkan keluarga.
“Karena sebagian besar penggemar sepak bola itu bapak-bapak. Kami menyelaraskan program GATI untuk menjawab fenomena fatherless di Indonesia,” ujarnya.
“Kami punya inisiatif memanfaatkan momentum nobar bersama keluarga. Tujuannya merekatkan hubungan anak dan ayah,” imbuh Iwan.
Baginya, acara ini langkah awal membangun keterlibatan ayah dalam pengasuhan. “Kita mulai dari hal kecil untuk konsep besar,” tegasnya.
GATI adalah inisiatif kunci Kemendukbangga/ BKKBN untuk menciptakan Generasi Emas 2045. Program ini juga menekankan ayah bukan hanya pencari nafkah. Tetapi figur utama dalam tumbuh kembang anak. Fokusnya termasuk pencegahan stunting melalui kehadiran aktif ayah.
Dan nobar timnas versus Cina ini menjadi bukti inovasi BKKBN Jatim menyasar isu keluarga dengan pendekatan populer. Sehingga kolaborasi antara hiburan dan edukasi ini harapannya memberi dampak jangka panjang bagi ketahanan keluarga di Jawa Timur.
Nobar ini di pandu oleh Selebgram lokal Rudi Surya, dan untuk menambah semangat peserta nobar, panitia juga menyediakan merchandise, snack dan doorprice.@